Ada dua hal pokok yang diatur pada standar RS232, antara lain adalah :
o Sebuah ‘spasi’ (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt
o Sebuah ‘tanda’ (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt
o Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefenisikan
o Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan acuan ground)
o Arus hubung singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.
Sebuah penggerak (driver) harus mampu menangani arus ini tanpa mengalami kerusakan. Selain mendeskripsikan level tegangan seperti yang dibahas di atas, standard RS232 menentukan pula jenis-jenis sinyal yang dipakai mengatur pertukaran informasi antara DTE dan DCE, semuanya terdapat 24 jenis sinyal tapi yang umum dipakai hanyalah 9 jenis sinyal. Sesuai dengan konektor yang sering dipakai dalam standard RS232, untuk sinyal yang lengkap dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya bisa dipakai untuk 9 sinyal yang umum dipakai.